Rabu, 07 Oktober 2009

KEGUNAAN PARAGRAF

Kegunaan paragraf yang utama adalah untuk menandai pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih lanjut topik sebelumnya (yang baru). Perhatikan contoh berikut.
Dalam pertarungan matador yang resmi, biasanya ada 6 ekor banteng yang dibunuh oleh tiga orang laki-laki. Setiap laki-laki, membunuh dua ekor banteng. Banteng itu harus memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu berumur 4-5 tahun, tidak cacat, dan telah mempunyai tanduk yang runcing dan bagus. Banteng-banteng ini telah diperiksa oleh dokter hewan setempat sebelum bertanding. Dokter hewan berhak menolak banteng yang tidak memenuhi syarat, misalnya, masih di bawah umur, tanduknya masih lemah, ada kelainan di mata, tanduk atau penyakit yang nyata kelihatan.
Laki-laki yang bertugas membunuh disebut matador. Pilihan banteng yang akan mereka bunuh tergantung dari hasil undian. Setiap matador mempunyai tiga candrilla yang terdiri dari 5 sampai 6 orang yang dibayar dan diperintah oleh matador. Tiga dan lima orang tersebut menolongnya di lapangan, dengan memakai mantel tanpa lengan dan atas perintahnya menempatkan banderillas yaitu kayu yang panjangnya 3 kaki dengan ujung yang tajam yang berbentuk garpu yang disebut peones atau banderilleros. Yang dua lagi dinamakan picadors, mereka muncul dengan menunggang kuda di arena.

Wacana di atas, paragraf pertama bercerita tentang banteng, sedangkan paragraf kedua tentang laki-laki yang bertugas membunuh dan bertarung dengan banteng-banteng itu. Namun, kedua paragraf itu saling berhubungan.
Kegunaan lain dari paragraf ialah untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk merinci sesuatu yang sudah diuatarakan dalam paragraf sebelumnya. Perhatikan contoh berikut.
Tanda-tanda lalulintas rupanya sudah dijadikan simbol (lambang) yang berlaku di mana-mana dan mudah dipahami. Setiap pengendara atau masyarakat sebagian besar mengetahui arti dan fungsinya. Sekarang timbul pertanyaan, apakah sebetulnya simbol itu? Dengan singkat dapat dikatakan simbol ialah sesuatu yang mengandung arti lebih dari yang terdapat dalam fakta. Di sekelilikng kita banyak simbol-simbol yang digunakan manusia untuk berkomunikasi.Simbol yang pemakaiannya begitu umum terdapat juga dalam puisi. Bahkan dalam puisi pemakaian simbol cukup dominant. Justru di sinilah letak unsur seninya karena simbol itu menyarankan kepada suatu arti tertentu. Pemakaian simbol itu erat sekali hubungannya dengan tujuan penyair untuk menyarankan sesuatu secara tepat yang berkaitan erat dengan pengimajian.

Tidak ada komentar: